Kampung budaya ini berlokasi di Polowijen. Berada di kampung ini akan mengajak pengunjung untuk belajar membatik, tari topeng, dan pembuatan topeng. Di kampung ini, terdapat budaya dan situs asli Polowijen seperti Sumur Windu yang merupakan tempat pemandian Ken Dedes, Situs Makam Mbah Reni yang merupakan orang pertama pembuat topeng malangan, Makam Eyang Jibris sebagai pemuka agama Islam dan cagar budaya lainnya.

Kota Malang mempunyai bermacam-macam wisata desa kreatif serta unik yang memanjakan para wisatawan.  Kampung Topeng Malang Jawa Timur  merupakan destinasi wisata unik sebagai wujud kreatifitas tanpa batasan dari warga setempat. Wisata kampung Topeng merupakan wisata baru yang mengasyikkan dan tidak boleh terlewatkan.

Kampung Topeng terletak di lahan seluas 5 ribu meter persegi milik Pemerintah Kota Malang. Kampung ini didirikan melalui program Desaku Menanti dari Departemen Sosial tahun 2016 silam.

Terdapat 40 unit rumah dengan 40 kepala keluarga yang sebagian besar merupakan gelandangan serta pengemis, sebagian kecil pedagang keliling. Kampung tumbuh jadi Kampung Topeng semenjak 14 Februari 2017. Pengelolaannya dilakukan oleh Dinas Sosial yang menerjunkan pekerja sosial sekaligus menggiatkan masyarakat. Dalam pemeliharaannya, dilakukan oleh kaum laki-laki dikampung tersebut, sementara ibu-ibu, menolong memproduksi keripik dan berjualan pada stand santapan di dalam Kampung Topeng.

Kampung Warna-warni merupakan salah satu kampung tematik yang terdapat di Kota Malang, Jawa Timur. Berlokasi di daerah Jodipan dan bersebelahan dengan kampung Tridi. Dinamakan kampung Tridi, karena di daerah tersebut, terdapat puluhan rumah yang dicat berwarna-warni dan ada banyak lukisan berupa mural 3D. Menariknya, tadinya perkampungan ini merupakan perkampungan kumuh lho, gais. Kondisinya saat ini beda 180 derajat, Kalian dapat mengambil potret- potret menawan kampung Tridi. Perihal ini lantaran kampung tematik tersebut menawarkan banyak sekali spot Instagramable lucu yang nampak menarik bila dipadu padan dengan baju yang kekinian.

Kota Malang sudah mulai ada sejak tahun 1400an. Pada masa awal, Kota Malang belum berkembang. Sejak tahun 1914 Kota Malang mulai berkembang. Kajoetangan pada masa penjajahan Belanda merupakan daerah perdagangan sektor formal. Kajoetangan yang berlokasi di Kecamatan Klojen merupakan salah satu wilayah yang paling banyak menyimpan sejarah perkembangan dan arsitektur Kota Malang pada masa kolonial Belanda. Pada awalnya, Kajoetangan Straat merupakan wilayah yang menjadi cikal bakal pemukiman bagi warga Eropa di Malang. Seiring dengan berkembangnya kota dan waktu, maka penggunaan lahan di sepanjang Kajoetangan Straat beralih fungsi menjadi lahan yang lebih komersial. Pada masa penjajahan Belanda, daerah Kajoetangan merupakan pusat perekonomian dan perdagangan orang-orang Belanda. Daerah ini merupakan daerah perdangan yang sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat Malang. Kajoetangan terletak di sepanjang Jalan Basuki Rahmad yang berupa pertokoan, tetapi di belakang pertokoan tersebut terdapat perkampungan kota. Rumah tinggal yang mereka bangun masih bergaya kolonial Belanda, karena mendapat pengaruh arsitektur Belanda yang sedang berkembang pada masa itu.

Kota Malang merupakan salah satu kota wisata yang terdapat di Jawa Timur. Di Kota Malang saat ini terdapat banyak sekali destinasi wisata. Tiap harinya Kota Malang ini senantiasa ramai didatangi para turis dari luar wilayah terlebih turis dari mancanegara. Kampung Tridi yang terdapat di Kota Malang ini juga dapat dijadikan destinasi wisata yang menarik. Kampung Tridi jadi wajah baru wisata Kota Malang. Objek wisata yang unik serta meriah sebab warna- warnanya yang riang. Ditambah lagi, banyaknya wisatawan yang difoto serta mengunggahnya di sosial media, menjadikan tempat ini menjadi diketahui serta ramai didatangi turis. Untuk masuk ke kawasan pemukiman ini, turis dikenakan tiket masuk. Tetapi jangan takut, sebab tiket masuk serta tarif parkir di tempat ini sangat terjangkau. Sehabis membayar tiket masuk, maka wisatawan akan diberi gantungan kunci khas sebagai souvenir yang diterima.