Kota Malang sudah mulai ada sejak tahun 1400an. Pada masa awal, Kota Malang belum berkembang. Sejak tahun 1914 Kota Malang mulai berkembang. Kajoetangan pada masa penjajahan Belanda merupakan daerah perdagangan sektor formal. Kajoetangan yang berlokasi di Kecamatan Klojen merupakan salah satu wilayah yang paling banyak menyimpan sejarah perkembangan dan arsitektur Kota Malang pada masa kolonial Belanda. Pada awalnya, Kajoetangan Straat merupakan wilayah yang menjadi cikal bakal pemukiman bagi warga Eropa di Malang. Seiring dengan berkembangnya kota dan waktu, maka penggunaan lahan di sepanjang Kajoetangan Straat beralih fungsi menjadi lahan yang lebih komersial. Pada masa penjajahan Belanda, daerah Kajoetangan merupakan pusat perekonomian dan perdagangan orang-orang Belanda. Daerah ini merupakan daerah perdangan yang sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat Malang. Kajoetangan terletak di sepanjang Jalan Basuki Rahmad yang berupa pertokoan, tetapi di belakang pertokoan tersebut terdapat perkampungan kota. Rumah tinggal yang mereka bangun masih bergaya kolonial Belanda, karena mendapat pengaruh arsitektur Belanda yang sedang berkembang pada masa itu.